Thursday 3 March 2016

Gendong ibu yang stroke mencari ayahnya yang hilang


Bakti anak! Gendong ibu yang stroke mencari ayahnya yang hilang.


Perjuangan seorang anak yang menggendong ibunya dengan berjalan kaki demi mencari ayahnya. 


Osbensimalango - Ibu adalah sosok yang sangat berharga di dunia. Perjuangan ibu memang tidak terbalaskan dengan apapun. Cerita pengab dian seorang anak kepada ibunya datang dari Semarang, Jawa Tengah. Seorang pengguna Facebook dengan nama Wiwid Ragil mengupload sebuah foto perjuangan seorang anak yang menggendong ibunya dengan berjalan kaki demi mencari ayahnya.

Ibu dan anak ini berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah, dan mereka sengaja ke Semarang demi mencari sang suami yang telah lama merantau ke Semarang dan belum pulang ke Pekalongan. Ibu tersebut menderita stroke dan tidak bisa berjalan, sehingga sang anak selalu menggendongnya kemana pun.


Ketika lelah menggendong, si anak berusaha memapah ibunya dari belakang.


"Aku terharu dengan anak laki-laki tersebut yang begitu sabar dan sayang dengan ibunya," tulis akun Facebook Wiwid Ragil, seperti yang dilansir Osbensimalango

Saat kebanyakan anak yang tega menitipkan orangtua mereka di panti jompo, pria ini adalah pengecualian. Perjalanan menemukan ayahnya belum juga berhasil, tapi pria ini tidak pernah mengeluh. Demi menuruti keinginan sang ibu untuk bertemu sang suami, anak ini menggendong ibunya dengan penuh kesabaran, melalui setiap sudut jalan di Semarang.

Semoga perjuangan pria ini untuk mempertemukan ibu dan ayahnya mendapatkan hasil seperti yang dinginkan. Ini adalah bukti bagaimana seorang anak mencintai ibunya dan rela melakukan apapun.

sumber brilio.net

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------












 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Makna "PERDAMAIAN" dalam Al-Qur'an (Islam)

Agaknya, cukup dengan memahami makna nama agama ini yakni Islam, seseorang telah dapat mengetahui bahwa ia adalah agama yang mendambakan perdamaian. Cukup juga dengan mendengarkan ucapan yang dianjurkan untuk disampaikan pada setiap pertemuan. "Assalamu 'Alaikum" (Damai untuk Anda), seseorang dapat menghayati bahwa kedamaian yang didambakan bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk pihak lain. Kalau demikian, tidak heran jika salah satu ciri seorang Muslim, adalah seperti sabda Nabi Muhammad saw : "Siapa yang menyelamatkan orang lain (yang mendambakan kedamaian) dari gangguan lidahnya dan tangannya".

Perdamaian merupakan salah satu ciri utama agama Islam. Ia lahir dari pandangan ajarannya tentang Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, alam, dan manusia.
Allah, Tuhan Yang Maha Esa, adalah Maha Esa, Dia yang menciptakan segala sesuatu berdasarkan kehendak-Nya semata. Semua ciptaan-Nya adalah baik dan serasi, sehingga tidak mungkin kebaikan dan keserasian itu mengantar kepada kekacauan dan pertentangan. Dari sini bermula kedamaian antara seluruh ciptaan-Nya.

Makhluk hidup diciptakan dari satu sumber: "Kami menciptakan semua yang hidup dan air" (QS Al-Anbiya' [21]: 22). Manusia, yang merupakan salah satu unsur yang hidup itu, juga di ciptakan dari satu sumber yakni thin (tanah yang bercampur air) melalui seorang ayah dan seorang ibu, sehingga manusia, bukan saja harus hidup berdampingan dan harmonis bersama manusia lain, tetapi juga dengan makhluk hidup lain, bahkan dengan alam raya, apalagi yang berada di bumi ini. Bukankah eksistensinya lahir dari tanah, bumi tempat dia berpijak, dan kelak ia akan kembali ke sana?

Demikian ide dasar ajaran Islam, yang melahirkan keharusan adanya kedamaian bagi seluruh makhluk.

Benar bahwa agama ini memerintahkan untuk mempersiapkan kekuatan guna menghadapi musuh. Namun persiapan itu tidak lain kecuali --menurut istilah Al-Quran-- adalah untuk menakut-nakuti mereka (yang bermaksud melahirkan kekacauan dan disintegrasi) (QS Al-Anfal [8]: 60). Peperangan --kalau terjadi-- tidak dibenarkan kecuali untuk menyingkirkan penganiayaan, itu pun dalam batas-batas tertentu. Anak-anak, orang tua, kaum lemah, bahkan pepohonan harus dilindungi, dan atas dasar ini, datang petunjuk Tuhan yang menyatakan:

"Kalau mereka cenderung kepada perdamaian, maka sambutlah kecenderungan itu, dan berserah dirilah kepada Allah" (QS Al-Anfal [8]: 61).

Sumber :
http://al-quran.bahagia.us/_q.php?_q=sihab&dft=&dfa=&dfi=&dfq=1&u2=&ui=1&nba=21#1



-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------







 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------  ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Perdamaian di Bumi

Jawaban Alkitab

Perdamaian di bumi akan terwujud, bukan dengan upaya manusia, melainkan melalui Kerajaan Allah, pemerintahan surgawi yang dipimpin oleh Kristus Yesus. Perhatikan bagaimana Alkitab mengajar kita tentang harapan yang menakjubkan ini.

Allah akan ”"menghentikan peperangan sampai ke ujung bumi"”, memenuhi janji-Nya untuk membawa ”"damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya"”.—Mazmur 46:9; Lukas 2:14, Terjemahan Baru.

Kerajaan Allah akan memerintah dari surga atas seluruh bumi. (Daniel 7:14) Sebagai satu pemerintahan sedunia, Kerajaan ini akan menghapus nasionalisme, yang menjadi akar dari banyak konflik.

Yesus, Raja dari Kerajaan Allah, disebut ”"Pangeran Perdamaian"”, dan ia akan memastikan bahwa ”"perdamaian tidak akan ada akhirnya"”.—Yesaya 9:6, 7.

Orang-orang yang terus bertikai tidak diizinkan tinggal di bawah Kerajaan ini, karena ”"jiwa [Allah] pasti membenci siapa pun yang mengasihi kekerasan"”.—Mazmur 11:5; Amsal 2:22.

Allah mengajar rakyatnya cara untuk hidup damai. Alkitab menggambarkan hasil dari pengajaran itu demikian, ”"Mereka akan menempa pedang-pedang mereka menjadi mata bajak dan tombak-tombak mereka menjadi pisau pemangkas. Bangsa tidak akan mengangkat pedang melawan bangsa, mereka juga tidak akan belajar perang lagi."”—Yesaya 2:3, 4.

Sudah ada jutaan Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia yang sedang belajar dari Allah caranya untuk suka damai. (Matius 5:9) Walau kami berasal dari beragam etnik dan tinggal di lebih dari 230 negeri, kami tidak mau angkat senjata melawan sesama.


sumber jw.org



-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------







 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pasukan pemelihara perdamaian

Pemelihara perdamaian, menurut definisi PBB, adalah "cara untuk menolong negara-negara yang tercabik-cabik konflik untuk menciptakan kondisi untuk perdamaian yang dapat dipertahankan. Pasukan pemelihara perdamaian bertugas memantau dan mengawasi proses perdamaian di wilayah pasca-konflik dan menolong para bekas tentara yang terlibat dalam memberlakukan perjanjian perdamaian yang mungkin telah mereka tandatangani. Bantuan ini dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk langkah-langkah membangun rasa percaya diri, pengaturan pembagian kekuasaan, dukungan untuk proses pemilihan umum, memperkuat penegakan hukum, dan pembangunan sosial-ekonomi. Karena itu, Pasukan Penjaga Perdamaian PBB (sering disebut Topi Baja Biru sesuai dengan topi biru muda yang mereka kenakan) dapat mencakup tentara, polisi sipil, dan para petugas sipil lainnya.

Piagam PBB memberikan kepada Dewan Keamanan PBB kekuasaan dan tanggung jawab untuk mengambil tindakan bersama untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional. Karena alasan ini, komunitas internasional biasanya berpaling kepada Dewan Keamanan untuk memberikan otorisasi untuk operasi pemeliharaan perdamaian, dan semua misi Pemeliharaan Perdamaian PBB harus memperoleh otorisasi dari Dewan Keamanan.

Kebanyakan dari operasi-operasi ini dibentuk dan diimplementasikan oleh PBB sendiri dengan pasukan-pasukan yang melayani di bawah komando operasional PBB. Dalam hal ini, para anggota pasukan pemelihara perdamaian tetap menjadi anggota masing-masing angkatan bersenjata mereka, dan tidak membentuk suatu “Pasukan PBB” yang independent, karena PBB tidak mempunyai pasukan seperti itu. Apabila keterlibatan langsung PBB dianggap tidak tepat atau tidak memungkinkan, Dewan akan memberikan otirisasi keapda organisasi-organisasi regional seperti misalnya North Atlantic Treaty Organisation (NATO), Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat, atau koalisi dari negara-negara yang bersedia terlibat untuk melaksanakan tugas memelihara atau memberlakukan perdamaian.

PBB bukanlah satu-satunya organisasi yang telah memerintahkan misi pemeliharaan perdamaian, meskipun sebagian akan mengatakan bahwa ini adalah satu-satunya kelompok yang secara legal diizinkan melakukannya. Pasukan-pasukan pemeliharaan perdamaian non-PBB termasuk Misi NATO di Kosovo dan Pasukan dan Pengamat Multinasional di Jazirah Sinai.

Jean-Marie Guéhenno saat ini menjabat sebagai kepala Departemen Operasi Pemeliharaan Perdamaian PBB (DOPP).

Pasukan reaksi cepat

Banyak administratur PBB yang percaya bahwa operasi pemelihara perdamaian yang sementara sifatnya niscaya akan gagal karena pengiriman dan mandatnya tidak dapat segera dilakukan ketika krisis global terjadi. Contohnya, pada waktu genosida Rwanda, PBB tidak mampu mengumpulkan du kungan internasional untuk membantu negara itu. Akibatnya, 800.000 orang dibantai. Untuk mengatasi ketertundaan ini, ada usul untuk menciptakan pasukan reaksi cepat. Pasukan ini selalu siaga dan diadministrasikan oleh PBB serta dikirim oleh Dewan Keamanan PBB. Menurut usul ini, pasukan ini terdiri dari dand idukung oleh para anggota Dewan Keamanan yang ada sekarang dan siap untuk dikirimkan ke tempat-tempat di mana terjadi genosida pada masa depan.


sumber wikipedia
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------







 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mau Belanja Di WhatsApp Saja Mudah

WhatsApp.com