Daun jintan (Plectranthus amboinicus sin.Coleus amboinicus;
Nama Lokal: Daun Jinten, Bangun-bangun, daun hati-hati; Melayu: Sukan; Sunda: Aceran; Jawa: Daun Kucing, Daun Kambing; Madura: Majha Nereng; Bali: Iwak; Flores: Golong)
Daun jintan adalah tumbuhan perenial yang tergolong familiar Lamiaceae yang berasal dari Afrika Selatan dan Timur, penyebaran aslinya adalah dari KwaZulu-Natal dan Swaziland ke Angola kemudian ke Mozambik, ke arah utara menuju Kenya dan Tanzania. Ia secara luas dibudidayakan dan juga telah dinaturalisasikan
Nama Lokal: Daun Jinten, Bangun-bangun, daun hati-hati; Melayu: Sukan; Sunda: Aceran; Jawa: Daun Kucing, Daun Kambing; Madura: Majha Nereng; Bali: Iwak; Flores: Golong)
Daun jintan adalah tumbuhan perenial yang tergolong familiar Lamiaceae yang berasal dari Afrika Selatan dan Timur, penyebaran aslinya adalah dari KwaZulu-Natal dan Swaziland ke Angola kemudian ke Mozambik, ke arah utara menuju Kenya dan Tanzania. Ia secara luas dibudidayakan dan juga telah dinaturalisasikan
Cara Memasak VIDEO LIVE
DAUN JINTAN (bangun - bangun)
Daun jintan merupakan tanaman tahunan dengan pangkal sering kali berkayu, menaik, dan mencapai tinggi 1m. Batangnya beruas, dan yang menyentuh tanah akan keluar dari situ.Daunnya tunggal, berdaging, berbentuk bulat, ujung dan pangkalnya runcing dengan tepian bergerigi/berringgit, kecuali pada bagian pangkal. Pertulangan daunnya menyirip, dan bercabang-cabang membentuk seperti jala. Permukaannya berrambut tebal, seperti beledu berwarna putih dengan panjang 5-7cm, dan lebar 4–6 cm dan warnanya hijau muda, jika diremas berbau harum. Perbungaannya majemuk berupa tandan dengan panjang 20 cm, keluar dari ujung percabangan, dan ketiak daun dengan warna biru keunguan. Buahnya keras, gepeng, dan berwarna coklat muda.
Pada jaman dahulu hingga sekarang masih di manfaatkan untuk makanan penambah ASI Ibu yang menyusui. Hal ini sangat bermannfaat bagi kita semua, supaya kita tetap menggunakan yang alami.
DAUN JINTAN (bangun - bangun)
Daun jintan merupakan tanaman tahunan dengan pangkal sering kali berkayu, menaik, dan mencapai tinggi 1m. Batangnya beruas, dan yang menyentuh tanah akan keluar dari situ.Daunnya tunggal, berdaging, berbentuk bulat, ujung dan pangkalnya runcing dengan tepian bergerigi/berringgit, kecuali pada bagian pangkal. Pertulangan daunnya menyirip, dan bercabang-cabang membentuk seperti jala. Permukaannya berrambut tebal, seperti beledu berwarna putih dengan panjang 5-7cm, dan lebar 4–6 cm dan warnanya hijau muda, jika diremas berbau harum. Perbungaannya majemuk berupa tandan dengan panjang 20 cm, keluar dari ujung percabangan, dan ketiak daun dengan warna biru keunguan. Buahnya keras, gepeng, dan berwarna coklat muda.
Pada jaman dahulu hingga sekarang masih di manfaatkan untuk makanan penambah ASI Ibu yang menyusui. Hal ini sangat bermannfaat bagi kita semua, supaya kita tetap menggunakan yang alami.