Monday 27 January 2020

Benarkah Dumai Dinyatakan Zero Virus Corona, Walikota : Warga Diminta Tetap Waspada

Osben Simalango - Apa itu Virus Corona? Virus baru yang disebut corona virus telah membuat geger warga dunia. Sebab, selain dapat menyebar dengan sangat cepat, virus itu juga telah menyebabkan kematian pada banyak orang di beberapa negara dunia, utamanya di China.

Pada Kamis (24/1/2020), pemerintah China mengatakan, virus yang pertama kali muncul dari daerah Wuhan ini telah memakan korban jiwa sebanyak 25 orang dan menjangkiti lebih dari 830 orang sejak pertama kali muncul akhir tahun lalu.

Lalu, apa sebenarnya corona virus dan dari manakah sumbernya?

Laporan pemerintah China menyatakan, virus corona mulai mewabah di Wuhan, China, pada Desember lalu. Para pejabat negara mengatakan virus corona mungkin berasal dari hewan liar yang dijual di Pasar Makanan Laut Huanan (Huanan Seafood Market) yang terletak di pusat kota Wuhan.

 
Apa Itu Virus Corona nCoV yang Mematikan & Gegerkan Dunia?
Rehia Sebayang , CNBC Indonesia
NEWS 24 January 2020 13:09
 
Apa Itu Virus Corona nCoV yang Mematikan & Gegerkan Dunia?
Foto: Infografis/Mengenal Virus Corona dan Cara Mencegahnya/Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Virus baru yang disebut corona virus telah membuat geger warga dunia. Sebab, selain dapat menyebar dengan sangat cepat, virus itu juga telah menyebabkan kematian pada banyak orang di beberapa negara dunia, utamanya di China.

Pada Kamis (24/1/2020), pemerintah China mengatakan, virus yang pertama kali muncul dari daerah Wuhan ini telah memakan korban jiwa sebanyak 25 orang dan menjangkiti lebih dari 830 orang sejak pertama kali muncul akhir tahun lalu.

Lalu, apa sebenarnya corona virus dan dari manakah sumbernya?



Laporan pemerintah China menyatakan, virus corona mulai mewabah di Wuhan, China, pada Desember lalu. Para pejabat negara mengatakan virus corona mungkin berasal dari hewan liar yang dijual di Pasar Makanan Laut Huanan (Huanan Seafood Market) yang terletak di pusat kota Wuhan.




Apalagi sejumlah penderita awal yang terjangkit virus Novel 201 Corona virus (2019-nCoV) itu adalah karyawan pasar makanan tersebut.

"Pihak berwenang percaya virus itu kemungkinan berasal dari binatang buas di pasar makanan laut meskipun sumber pastinya masih belum ditentukan." kata Dr Gao Fu, direktur pusat pengendalian dan pencegahan penyakit China, sebagaimana dilansir dari The Straits Times, Kamis (23/1/2020).

Vendor pasar makanan dan media China melaporkan, Pasar Makanan Laut Huanan menjual berbagai jenis makanan unik. Mulai dari anak serigala, rubah hidup, buaya, salamander raksasa, ular, tikus, burung merak, landak, daging unta hingga musang.

Berbagai binatang yang dijual di pasar itu merupakan spesies yang terkait dengan pandemi sebelumnya, yakni Server Acute Resporatory Syndrome (SARS).

Menurut peneliti, Virus corona merupakan virus yang kerap menginfeksi hewan. Namun, virus itu lambat laun dapat berevolusi dan menyebar ke manusia. Virus Corona juga disebut mirip dengan SARS yang mewabah di seluruh dunia pada 2002-2003 itu.

Virus SARS pertama muncul di China pada November 2002. Pada Juli 2003 ditemukan 8.000 kasus virus ini dan 774 orang yang meninggal. Wabah ini telah menyebar ke negara lain di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa dan Asia.

Namun, menurut profesor penyakit menular dan kesehatan global di University of Oxford, Peter Horby, virus corona lebih ringan daripada SARS. Virus itu membutuhkan waktu lama untuk berkembang dari gejala awal.

Apa saja gejala yang ditimbulkan virus corona?

Virus corona bisa membuat orang sakit saluran pernapasan bagian atas dengan tingkat ringan hingga sedang, mirip dengan flu biasa. Gejala virus corona lainnya termasuk pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala dan demam. Semua itu dapat berlangsung selama beberapa hari.

Bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya orang tua dan anak-anak, ada kemungkinan virus dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang lebih serius seperti pneumonia atau bronkitis. Bahkan, bisa menyebar menjadi pneumonia dan mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan segera.


Meski demikian, Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), mengatakan virus ini belum bersifat darurat. Sehingga tidak perlu dikategorikan sebagai darurat global, seperti virus SARS.

Ini negara-negara yang sudah terjangkit virus corona



Dari China, virus ini tercatat telah menyebar tak hanya ke wilayah otonomi seperti Hong Kong dan Makau, tapi juga ke beberapa negara sejauh ini. Termasuk Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), Singapura hingga Thailand.



Berikut rinciannya:



China: 830 kasus, 25 kematian

Jepang: dua orang, yaitu seorang turis asal China dan seorang warga yang baru pulang dari Wuhan

Hong Kong: sekitar 1300 warga diperkirakan sudah terinfeksi

Korea Selatan: dua orang yang baru kembali dari Wuhan

Amerika Serikat: seorang pria berusia 30 tahun yang berdomisili di Seattle

Makau: dua kasus, salah satunya adalah seorang wanita berusia 52 tahun yang baru saja tiba dari Wuhan

Singapura: satu orang turis asal China yang baru tiba di Singapura

Taiwan: seorang wanita asli Taiwan terjangkit setelah kembali dari liburan di Wuhan

Thailand: dua turis asal China

Vietnam: Seorang pria China yang tinggal di Ho Chi Min terinfeksi dari ayahnya yang melakukan perjalanan ke Vietnam 13 Januari lalu, dari kota Wuhan.

Dikutip dari cnbcindonesia

BPJS Kartu Indonesia Sehat

Osben  Simalango - Iuran BPJS Kesehatan mulai hari ini, Kamis, (2/1/2020), sudah resmi naik hingga dua kali lipat. Kenaikan iuran ini juga berlaku bagi sistem pembayaran via e-commerce, Tokopedia.



Selain tertera dalam aplikasi BPJS Kesehatan atau Mobile JKN. Jumlah tagihan baru BPJS Kesehatan tersebut juga sudah dicantumkan pada aplikasi Tokopedia. Itu artinya mulai 1 Januari 2020, tarif premi BPJS Kesehatan yang harus dibayarkan masyarakat sudah menggunakan tarif baru.

Berikut keterangan harga iuran BPJS Kesehatan per 1 Januari 2020 melalui keterangan aplikasi Tokopedia:
- Kelas 1 sebesar Rp. 80.000 menjadi Rp. 160.000
- Kelas 2 sebesar Rp 51.000 menjadi Rp. 110.000
- Kelas 3 sebesar Rp 25.500 menjadi Rp 42.000




Berikut rincian kenaikan BPJS Kesehatan secara lengkap:
a. Penerima Bantuan Iuran (PBI), iuran naik dari Rp 23.000 menjadi Rp 42.000 per jiwa. Besaran iuran ini juga berlaku bagi peserta yang didaftarkan oleh pemda (PBI APBD). Iuran PBI dibayar penuh oleh APBN. Sedangkan peserta didaftarkan oleh pemda dibayar penuh oleh APBD.

b. Pekerja Penerima Upah Pemerintah (PPU-P), yang terdiri dari ASN/TNI/POLRI, semula besaran iuran adalah 5% dari gaji pokok dan tunjangan keluarga, di mana 3% ditanggung oleh pemerintah dan 2% ditanggung oleh ASN/TNI/POLRI yang bersangkutan. Kebijakan terbaru, besarannya diubah menjadi 5% dari gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan atau tunjangan umum, tunjangan profesi, dan tunjangan kinerja atau tambahan penghasilan bagi PNS Daerah, dengan batas sebesar Rp 12 juta, di mana 4% ditanggung oleh pemerintah dan 1% ditanggung oleh ASN/TNI/POLRI yang bersangkutan.

c. Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU-BU), semula 5% dari total upah dengan batas atas upah sebesar Rp 8 juta, di mana 4% ditanggung oleh pemberi kerja dan 1% ditanggung oleh pekerja, diubah menjadi 5% dari total upah dengan batas atas upah sebesar Rp 12 juta, di mana 4% ditanggung oleh pemberi kerja dan 1% ditanggung oleh pekerja.

d. Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU)/Peserta Mandiri:
Kelas 3: naik dari Rp 25.500 menjadi Rp 42.000 per jiwa
Kelas 2: naik dari Rp 51.000 menjadi Rp 110.000 per jiwa
Kelas 1: naik dari Rp 80.000 menjadi Rp 160.000 per jiwa.

Dikutip dari laman BPJS Kesehatan, setiap warga negara wajib memiliki BPJS Kesehatan, meskipun yang bersangkutan sudah memiliki jaminan kesehatan lain. Tak boleh warga negara Indonesia tidak memiliki BPJS Kesehatan.

"Paling lambat tahun 2019 seluruh penduduk Indonesia sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan yang dilakukan secara bertahap," begitu keterangan yang dikutip dari BPJS Kesehatan.

Mau Belanja Di WhatsApp Saja Mudah

WhatsApp.com