Istilah keputihan acap kali digunakan sebagai referensi umum untuk sekresi vaginal, baik yang normal maupun abnormal. Karena tidak ada istilah lain dalam bahasa Indonesia yang umum dipakai untuk sekresi vaginal. Hal ini menimbulkan kerancuan di masyarakat.
Sebenarnya Vagina telah memiliki Keseimbangan Keasaman Vagina dan Bakteri. Membasuh Vagina akan menyebabkan keseimbangan terganggu dan membunuh/membuang Bakteri Baik, apalagi jika menggunakan sabun atau cairan antiseptic ataupun Cairan/Ramuan Herbal. Hal ini dapat menimbulkan Keputihan, karena Bakteri Baiknya telah mati dan tidak lagi memiki pertahanan yang cukup terhadap infeksi. Vaginal Douche atau Pencucian Vagina baik menggunakan Cairan Kalium Permanganat yang murah ataupun Cairan Antiseptic juga dapat menimbulkan Keputihan.
Asal keputihan
Leukorea berasal dari:
Vulva. Vagina. Servik uteri. Korpus uteri. Tuba.
Gejala keputihan
Keputihan normal (fisiologis), sebenarnya tidak berwarna putih dan tidak cocok disebut keputihan, banyak dipengaruhi oleh sistem hormonal, sehingga banyak sedikitnya sekret/cairan vagina sangat bergantung pada siklus bulanan dan ( stress) yang juga dapat mempengaruhi siklus bulanan itu sendiri.
Cairan sekresi berwarna bening, tidak lengket dan encer.
Tidak mengeluarkan bau yang menyengat.
Gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid dan tanda masa subur pada wanita tertentu.
Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau uri.
Gadis muda kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
Pada wanita hamil keputihan lebih sering timbul, karena pada saat wanita hamil, maka kekebalan tubuhnya akan menurun.
Pada waktu menopause dimana keseimbangan hormonalnya terganggu.
Pada orang tua dimana kekebalan tubuhnya sudah menurun dapat pula timbul Keputihan
Keputihan abnormal (patologis)
Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih kehijauan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, lengket dan kadang-kadang berbusa.
cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat.
Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya serta dapat mengakibatkan iritasi pada vagina.
Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang berbahaya seperti HIV, Herpes, Candyloma.
Penyebab keputihan
Penyebab keputihan secara umum adalah:
Ketidakseimbangan hormon
Gejala suatu penyakit tertentu
Rusaknya keseimbangan biologis dan keasaman (ph) lingkungan vagina.
Sering memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan, sehabis buang air kecil maupun buang air besar
Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis (bukan katun), sehingga berkeringat dan memudahkan timbulnya jamur
Sering menggunakan WC Umum yg kotor
Tidak mengganti panty liner
Membilas vagina dari arah yang salah, yaitu dari arah anus ke arah depan vagina
Sering bertukar celana dalam/handuk dengan orang lain
Kurang menjaga kebersihan vagina
Kelelahan yang amat sangat
Stress
Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi
Sering membasuh vagina, yang harus dibasuh adalah vulva (bagian yang menggembung) dan bukan vaginanya
Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olah raga, tidur kurang)
Lingkungan sanitasi yang kotor.
Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.
Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex
Kadar gula darah tinggi
Sering menggaruk vagina
Sedangkan dengan memperhatikan cairan yang keluar, kadang-kadang dapat diketahui penyebab keputihan.
Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker.
Keputihan akibat jamur Candida albicans, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna putih seperti susu,cairan kental, bau tak sedap dan sangat gatal, terkadang dapat menimbulkan radang pada vagina sehingga kelihatan kemerahan.
Keputihan akibat bakteri Vaginosis atau Gardnerella, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna abu-abu, tidak terlalu kental, cairan berbuih, mengeluarkan bau yang amis, dan gatal yang mengganggu.
Keputihan akibat parasit Trichomonas vaginalis, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna kehijauan atau kuning, cairan berbuih dan bau amis, tidak menimbulkan gatal, tetapi saat ditekan, vagina akan terasa sakit. keputihan ini dapat ditularkan melalu hubungan seks yang tidak sehat, perlengkapan kamar mandi atau kloset.
Keputihan akibat virus, Keputihan jenis ini dapat diakibatkan oleh virus, HIV, Herpes atau Candyloma. keputihan yang diakibatkan oleh jenis ini dapat memicu kanker rahim, pada keputihan herpes biasanya disertai tanda-tanda herpes seperti luka yang melepuh, sedangkan pada keputihan candyloma disertai tanda-tanda candyloma berupa kutil-kutil yang tumbuh di vagina atau rahim. Penyakit herpes atau candyloma terkadang tidak terdeteksi secara dini, karena umumnya tanda-tandanya tidak mudah terlihat, karena muncul di dalam vagina.
Pengobatan
Seringkali keputihan sulit diobati, karena penyebab keputihan bermacam-macam dan bisa terinfeksi beberapa sekaligus yang pada umumnya adalah jamur, bakteri dan Pseudomonas sp. Oleh karena itu cara paling tepat adalah dengan melakukan Kultur dengan pengambilan sekret keputihan di Laboratorium Klinik, walaupun agak mahal dan memerlukan beberapa hari untuk mengetahui hasilnya, karena kuman-kuman tersebut harus dibiakkan terlebih dahulu, tetapi keuntungannya adalah dapat diketahuinya antibiotik yang tepat untuk mengobatinya, terutama untuk E.coli, Klebsiela sp dan Pseudomonas sp yang sering resiten terhadap beberapa jenis antibiotik tertentu. Perlu dicatat bahwa resistensi ini dapat berubah-ubah sejalan dengan waktu dan dapat berbeda resistensinya pada orang yang berlainan.
Kadang-kadang Keputihan dapat juga bersamaan dengan Infeksi saluran kemih, karena itu perlu dibedakan apakah hanya Keputihan saja atau keduanya. Jika sulit buang air kecil (BAK) atau terasa anyang-anyangan atau merasa ada air seni yang tertinggal atau merasa tidak tuntas BAKnya, maka ini adalah tanda kemungkinan terjadinya Infeksi saluran kemih. Jika juga disertai dengan adanya Keputihan, maka dapat langsung ke Dokter Spesialis Urologi (Dr XXX SpU) dan jika hanya Keputihan saja dapat ke Dokter Spesialis Kandungan (Dr YYY SpOG), ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Dr ZZZ SpPD) atau ke Dokter Umum saja dengan membawa hasil Kultur, karena tanpa hasil Kultur, Dokter spesialis sekalipun akan mengobati penyakit dengan menebak-nebak ataupun akhirnya juga disuruh Kultur atau tidak tuntas pengobatannya, jadi hanya satu jenis infeksi saja yang disembuhkan, karena tidak ada antibiotik yang dapat mengobati semua jenis penyakit, termasuk yang broad spectrum sekalipun, apalagi adanya Resistensi. Kultur pada Laboratorium Klinik Bebas (bukan Laboratoriumnya Rumah Sakit) tidak memerlukan Surat Pengantar Dokter dan Laboratorium Klinik Bebas yang besar memiliki dokternya sendiri dan gratis untuk konsultasi, tidak dapat memberikan resep, tetapi dapat memberikan rujukan untuk Kultur dan yang lainnya.
Osben Simalango hanya bisa menelusuri tetapi anda yang menentukan pilihannya
Sebenarnya Vagina telah memiliki Keseimbangan Keasaman Vagina dan Bakteri. Membasuh Vagina akan menyebabkan keseimbangan terganggu dan membunuh/membuang Bakteri Baik, apalagi jika menggunakan sabun atau cairan antiseptic ataupun Cairan/Ramuan Herbal. Hal ini dapat menimbulkan Keputihan, karena Bakteri Baiknya telah mati dan tidak lagi memiki pertahanan yang cukup terhadap infeksi. Vaginal Douche atau Pencucian Vagina baik menggunakan Cairan Kalium Permanganat yang murah ataupun Cairan Antiseptic juga dapat menimbulkan Keputihan.
Asal keputihan
Leukorea berasal dari:
Vulva. Vagina. Servik uteri. Korpus uteri. Tuba.
Gejala keputihan
Keputihan normal (fisiologis), sebenarnya tidak berwarna putih dan tidak cocok disebut keputihan, banyak dipengaruhi oleh sistem hormonal, sehingga banyak sedikitnya sekret/cairan vagina sangat bergantung pada siklus bulanan dan ( stress) yang juga dapat mempengaruhi siklus bulanan itu sendiri.
Cairan sekresi berwarna bening, tidak lengket dan encer.
Tidak mengeluarkan bau yang menyengat.
Gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid dan tanda masa subur pada wanita tertentu.
Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau uri.
Gadis muda kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
Pada wanita hamil keputihan lebih sering timbul, karena pada saat wanita hamil, maka kekebalan tubuhnya akan menurun.
Pada waktu menopause dimana keseimbangan hormonalnya terganggu.
Pada orang tua dimana kekebalan tubuhnya sudah menurun dapat pula timbul Keputihan
Keputihan abnormal (patologis)
Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih kehijauan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, lengket dan kadang-kadang berbusa.
cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat.
Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya serta dapat mengakibatkan iritasi pada vagina.
Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang berbahaya seperti HIV, Herpes, Candyloma.
Penyebab keputihan
Penyebab keputihan secara umum adalah:
Ketidakseimbangan hormon
Gejala suatu penyakit tertentu
Rusaknya keseimbangan biologis dan keasaman (ph) lingkungan vagina.
Sering memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan, sehabis buang air kecil maupun buang air besar
Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis (bukan katun), sehingga berkeringat dan memudahkan timbulnya jamur
Sering menggunakan WC Umum yg kotor
Tidak mengganti panty liner
Membilas vagina dari arah yang salah, yaitu dari arah anus ke arah depan vagina
Sering bertukar celana dalam/handuk dengan orang lain
Kurang menjaga kebersihan vagina
Kelelahan yang amat sangat
Stress
Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi
Sering membasuh vagina, yang harus dibasuh adalah vulva (bagian yang menggembung) dan bukan vaginanya
Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olah raga, tidur kurang)
Lingkungan sanitasi yang kotor.
Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.
Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex
Kadar gula darah tinggi
Sering menggaruk vagina
Sedangkan dengan memperhatikan cairan yang keluar, kadang-kadang dapat diketahui penyebab keputihan.
Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker.
Keputihan akibat jamur Candida albicans, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna putih seperti susu,cairan kental, bau tak sedap dan sangat gatal, terkadang dapat menimbulkan radang pada vagina sehingga kelihatan kemerahan.
Keputihan akibat bakteri Vaginosis atau Gardnerella, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna abu-abu, tidak terlalu kental, cairan berbuih, mengeluarkan bau yang amis, dan gatal yang mengganggu.
Keputihan akibat parasit Trichomonas vaginalis, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna kehijauan atau kuning, cairan berbuih dan bau amis, tidak menimbulkan gatal, tetapi saat ditekan, vagina akan terasa sakit. keputihan ini dapat ditularkan melalu hubungan seks yang tidak sehat, perlengkapan kamar mandi atau kloset.
Keputihan akibat virus, Keputihan jenis ini dapat diakibatkan oleh virus, HIV, Herpes atau Candyloma. keputihan yang diakibatkan oleh jenis ini dapat memicu kanker rahim, pada keputihan herpes biasanya disertai tanda-tanda herpes seperti luka yang melepuh, sedangkan pada keputihan candyloma disertai tanda-tanda candyloma berupa kutil-kutil yang tumbuh di vagina atau rahim. Penyakit herpes atau candyloma terkadang tidak terdeteksi secara dini, karena umumnya tanda-tandanya tidak mudah terlihat, karena muncul di dalam vagina.
Pengobatan
Seringkali keputihan sulit diobati, karena penyebab keputihan bermacam-macam dan bisa terinfeksi beberapa sekaligus yang pada umumnya adalah jamur, bakteri dan Pseudomonas sp. Oleh karena itu cara paling tepat adalah dengan melakukan Kultur dengan pengambilan sekret keputihan di Laboratorium Klinik, walaupun agak mahal dan memerlukan beberapa hari untuk mengetahui hasilnya, karena kuman-kuman tersebut harus dibiakkan terlebih dahulu, tetapi keuntungannya adalah dapat diketahuinya antibiotik yang tepat untuk mengobatinya, terutama untuk E.coli, Klebsiela sp dan Pseudomonas sp yang sering resiten terhadap beberapa jenis antibiotik tertentu. Perlu dicatat bahwa resistensi ini dapat berubah-ubah sejalan dengan waktu dan dapat berbeda resistensinya pada orang yang berlainan.
Kadang-kadang Keputihan dapat juga bersamaan dengan Infeksi saluran kemih, karena itu perlu dibedakan apakah hanya Keputihan saja atau keduanya. Jika sulit buang air kecil (BAK) atau terasa anyang-anyangan atau merasa ada air seni yang tertinggal atau merasa tidak tuntas BAKnya, maka ini adalah tanda kemungkinan terjadinya Infeksi saluran kemih. Jika juga disertai dengan adanya Keputihan, maka dapat langsung ke Dokter Spesialis Urologi (Dr XXX SpU) dan jika hanya Keputihan saja dapat ke Dokter Spesialis Kandungan (Dr YYY SpOG), ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Dr ZZZ SpPD) atau ke Dokter Umum saja dengan membawa hasil Kultur, karena tanpa hasil Kultur, Dokter spesialis sekalipun akan mengobati penyakit dengan menebak-nebak ataupun akhirnya juga disuruh Kultur atau tidak tuntas pengobatannya, jadi hanya satu jenis infeksi saja yang disembuhkan, karena tidak ada antibiotik yang dapat mengobati semua jenis penyakit, termasuk yang broad spectrum sekalipun, apalagi adanya Resistensi. Kultur pada Laboratorium Klinik Bebas (bukan Laboratoriumnya Rumah Sakit) tidak memerlukan Surat Pengantar Dokter dan Laboratorium Klinik Bebas yang besar memiliki dokternya sendiri dan gratis untuk konsultasi, tidak dapat memberikan resep, tetapi dapat memberikan rujukan untuk Kultur dan yang lainnya.
Osben Simalango hanya bisa menelusuri tetapi anda yang menentukan pilihannya