Thursday 17 March 2016

Anak & Orang Tua

Tanpa kasih sayang, perhatian dan dasar hidup yang mereka tanamkan, kita bukanlah siapa-siapa. Mereka tak pernah berhitung, terhadap waktu dan tenaga yang telah mereka gunakan untuk memenuhi semua kebutuhan anak-anaknya. Demi melihat masa depan anak-anaknya lebih baik dari yang mereka punya.

Kedua orangtua adalah sosok panutan kita, sebelum kita bersentuhan dengan dunia luar. Mereka adalah orang pertama yang kita tiru semua gerak geriknya saat masih menjadi anak-anak. Mereka adalah dunia kita, idola sekaligus pahlawan kita saat itu. Kemudian waktu sedikit merubah kita.

Mereka tak menuntut balasan apapun. Paling hanya satu permintaan kecil yang disebut pesan kepada anak-anaknya,”jika nanti kau sudah sukses dan bisa meraih semua mimpi, jangan sombong dan jangan pernah lupa sama keluargamu”. Permintaan itu bukan berarti meminta balasan berupa materi. Bukan! Itu sebuah akar kuat yang mereka persiapkan jika suatu saat kita tumbuh jadi pohon yang besar dan rindang.

Perhatian dan kasih sayang dari anak, menantu, dan cucu, saat mereka sudah tak bisa memberikan apapun kepada anak-anaknya kecuali do’a, itu sangat lebih dari cukup bagi mereka.
Sebagian besar dari kita baru menyadari dan memiliki waktu untuk memikirkan kedua orantua saat mereka sudah dipenghujung usia senjanya. Atau bahkan timbul penyesalan setelah mereka tiada.
Kata Indah Pengingat Orangtua
Baru menanyakan dan sibuk membelikan makanan enak menurut kita, saat gigi mereka sudah tak bisa dipergunakan dengan baik untuk mengunyah. Saat selera makan mereka sudah menghilang.
Atau baru tersadar untuk menawarkan dan mengajak mereka jalan-jalan saat mereka sudah tak lagi kuat untuk berjalan jauh dan penglihatan mereka sudah mulai rabun.

Walau mereka tak pernah menolak, mengeluh atas semua yang kita berikan, tapi alangkah baiknya, kita mulai memberikan kebahagian kepada mereka dengan menyicilnya, saat mulai bisa membedakan baik dan buruk.

Bisa diawali dengan menunjukkan prestasi di sekolah. Memberi ‘hadiah’ kecil ketika sudah bekerja dan punya penghasilan sendiri. Setelah cukup banyak waktu untuk mereka, barulah memikirkan membina keluarga sendiri dengan jodoh yang juga mereka restui. Tak pernah cukup waktu di dunia untuk membalas semua yang telah orangtua lakukan untuk anak-anaknya.
Semoga kita jangan sampai terlambat menyadari keberadaan orangtua. Apalagi bagi seorang anak laki-laki. Walau mereka sudah sangat senang melihat keberhasilan kita, tapi jangan lupa, kita punya kewajiban terhadap mereka :) .

Kata-kata indah tak cukup sebagai pengingat orangtua atas jasa-jasanya.
Ayah & Bunda, semua yang kau lakukan untuk ku begitu tulus. Kasih sayang mu tak pernah kering. Aku takkan sanggup membalasnya. Hanya do’a yang bisa kupanjatkan. Semoga Tuhan membalas semuanya dengan yang terbaik.

Ayah Bunda, kau adalah pelita penerang hidupku. Cahaya lilin yang selalu menerangi jalanku. Semangat yang membuatku kuat untuk terus melangkah.
Ayah Bunda, tak ada yang ku takutkan di dunia ini selagi aku berada di jalan yang benar, kecuali saat melanggar larangan Tuhan dan melupakan nasehatmu.

Ayah Bunda, walau cinta dan sayang yang kalian tunjukkan dengan cara berbeda, tapi kasih sayang dari kalian itulah yang telah melengkapi hidupku selama ini.
Saat aku galau dalam sebuah hubungan, aku perlu suara Ibu untuk menenangkan. Saat ku merasa tak kuat melanjutkan persaingan hidup, aku perlu senyum dan keyakinan dimata Ayah untuk menguatkan langkahku.

Perhatianmu menenangkan ku Ibu, kasih sayangmu menguatkan ku Ayah.
Kadang aku membuat kalian terluka dengan sikap egoisku sebagai anak. Sering melupakan nasehatmu saat bersama teman-temanku. Hanya do’a kalian berdualah yang terus melindungi langkahku. Ma’afkan anakmu ini. Terima kasih Ayah, Ibu.
Semoga beberapa kata mutiara indah diatas bisa membantu mu kawans dalam mengungkapkan perhatian kepada kedua orangtua. Semoga bermanfaat, lain waktu kita sambung lagi :) .

dizas

No comments:

Mau Belanja Di WhatsApp Saja Mudah

WhatsApp.com