Tuesday 4 July 2017

Masturbasi

Masturbasi (istilah lainnya onani atau rancap) adalah perangsangan seksualitas yang sengaja dilakukan pada organ kelamin untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan seksual. Perangsangan ini dapat dilakukan tanpa alat bantu ataupun menggunakan suatu objek atau alat, atau kombinasi dari keduanya. Masturbasi merupakan suatu bentuk autoerotisisme yang paling umum, meskipun hal tersebut dapat pula dilakukan dengan bantuan orang lain.

Hewan juga melakukan masturbasi, baik di alam bebas maupun dalam pemeliharaan. Masturbasi lebih umum dilakukan oleh manusia. Pada sebuah penelitian terungkap bahwa 95% pria dan 89% wanita pernah melakukan masturbasi.[2] Masturbasi merupakan tindakan seksual pertama yang dilakukan oleh sebagian besar pria dan wanita, meskipun lebih banyak wanita yang telah melakukan sanggama sebelum mereka pernah melakukan masturbasi. Sebagian besar pria yang melakukan masturbasi cenderung melakukannya lebih sering dibandingkan wanita, dan mereka cenderung selalu atau biasanya mengalami orgasme ketika bermasturbasi. Ini adalah perilaku seksual yang paling umum nomor dua setelah sanggama, bahkan masih saja ada yang melakukan masturbasi meskipun telah memiliki pasangan seksual tetap.

Seringkali setelah masa bayi, sebagian besar anak-anak kadangkala menemukan kenikmatan ketika organ genitalnya dirangsang, tetapi jangan dipahami perilaku ini sebagai "seksual" sebelum mereka memasuki masa remaja. Selama masa remaja, persentase mereka (baik laki-laki maupun perempuan) yang melakukan masturbasi meningkat dengan pesat, terutama pada pria. Sebagian besar orang terus melakukan masturbasi ketika mereka telah dewasa, dan banyak juga yang melakukannya sepanjang hidup mereka. Kaum wanita biasanya menggunakan alat untuk melakukan masturbasi, di antaranya menggunakan timun, terung, maupun alat-alat modern berupa vibrator dan dildo.
Pandangan agama tentang masturbasi.

Di antara agama-agama di seluruh dunia, pandangan mengenai masturbasi bervariasi. Sebagian agama memandangnya sebagai suatu praktik yang merugikan secara rohani, beberapa menganggapnya tidak merugikan secara rohani, dan yang lainnya mengambil suatu pandangan situasional. Di antara agama-agama yang mengambil posisi terakhir, beberapa menganggap masturbasi diperbolehkan jika digunakan sebagai suatu sarana kontrol diri secara seksual, atau sebagai bagian dari eksplorasi diri yang sehat, namun melarangnya jika dilakukan dengan motivasi yang dianggap salah ataupun sebagai suatu adiksi.

Dampak negatif
Masturbasi juga mempunyai dampak buruk, baik fisik, pikiran ataupun jiwa. Dampak negatifnya, antara lain:

- Ketagihan
Orang yang melakukan masturbasi akan keenakan dan terus mengulangi masturbasi, sehingga tingkat ketagihan meningkat, seperti pada narkoba, rokok, dan lainnya. Jika orang itu tidak dikontrol, bisa sampai 3 kali sehari. Secara psikologi, masturbasi akan menyebabkan orang tidak puas hanya dengan imajinasi. Ia akan mencari ke sumber-sumber pornografi, dan secara berkala ia akan terikat erat ke pornografi. Kasus seperti ini tidak jarang atau bisa juga sebaliknya, karena melihat pornografi maka ia melakukan masturbasi.

- Pikiran
Jika melihat sesuatu yang bisa membangkitkan birahi sehingga tergoda untuk berimajinasi, pada akhirnya akan masturbasi.

- Pekerjaan
Jika orang tetap tidak melepaskan diri dari masturbasi, maka itu akan mengganggu bahkan bisa menghancurkan hidup dan pekerjaannya. Orang yang selalu masturbasi, pikirannya akan terus mengarah imajinasi mesum sehingga imajinasi lain seperti ide yang brilian dan baik perlahan-lahan akan terkikis


Osben Simalango hanya bisa menelusuri tetapi anda yang menentukan pilihannya

No comments:

Mau Belanja Di WhatsApp Saja Mudah

WhatsApp.com