Kebahagiaan
adalah suatu hal yang semua orang menginginkannya, saya belum menemukan
ada orang yang tidak ingin bahagia dalam hidupnya. Ketika saya bertemu
dengan peserta workshop saya, atau yang sekedar konsultasi pasti tujuan
hidupnya adalah bahagia. Anda yang sedang membaca blog ini juga pasti
mencari kebahagiaan kan? Ketika semua orang berniat untuk memiliki
kebahagiaan, tapi mengapa justru banyak orang yang merasa dirinya tidak
bahagia? Apakah benar mereka, atau diri anda (mungkin) sedang tidak
bahagia? atau sebenarnya sedang bahagia tapi, diri sendirilah yang
menyangkal kebahagiaan tersebut?
Ada seorang peserta privat AMC yang
mengeluh bahwa selama hidupnya terasa lelah karena mencari kebahagiaan,
susah rasanya mengejak kebahagiaan, selalu berusaha tetapi tetap tidak
merasa kebahagiaan dalam diri. Karena itu dia menemukan blog saya karena
direferensikan oleh teman dia yang pernah ikut kelas AMC juga. Ketika
sudah mulai kelas pelatihan, saya bertanya kepada bapak ini, “oke bapak,
sekarang apa definisi bahagia menurut bapak? bahagia seperti apa yang
bapak inginkan dalam hidup ini?”
Apa yang bapak ini jawab? beliau
menjawab, “yang penting bahagia, mas”…Lalu saya tanya lagi, bahagia
seperti apa pak?, Bapak ini jadi tampak kebingungan, lalu saya katakan
ke beliau, ini masalah dalam diri bapak, yaitu tidak bisa mendefinisikan
apa itu kebahagiaan, bapak ini pun mengangguk. Nah berarti kita pun
dapat mengambil pelajaran dari kasus bapak ini, apa itu? Disaat kita
tidak bisa mendefinisikan apa itu bahagia, maka mustail kita bisa
merasakan bahagia itu. Sebagai contoh, misal saja kita ingin mencari
makanan yang namanya”coto makassar”, tetapi kita tidak tahu seperti apa
itu bentuk dari coto makassar, tentu mustahil kita bisa menemukannya.
Bahkan kita bisa menjadi tertipu oleh orang yang mengatakan menjual
“coto makassar”, lalu kita percaya saja dan akhirnya mengatakan jika
makanan yang seperti itu adalah coto makassar. Benar kan?
Sama hal nya dengan bentuk kebahagiaan,
jika kita tidak bisa mendefinisikan apa itu bahagia, maka bisa saja kita
tertipu oleh iming-iming kebahagiaan yang ditawarkan oleh orang lain.
Apalagi dijaman sekarang, banyak sekali pihak yang menawarkan
kebahagiaan kepada orang lain, para dukun, spiritual, motivator, bahkan
calon gubernur, dan calon presiden juga menawarkan kebahagiaan. Dan
masyarakat kita juga mudah tergiur oleh kata-kata bahagia, tapi ternyata
setelah dilalui yang didapat bukan kebahagiaan melainkan kesusahan.
Masih teringat jelas, bagaimana sosok
eyang subur yang juga menawarkan kebahagiaan, namun kita bisa perhatikan
bagaimana banyak orang juga yang malah mengeluh bukan kebahagiaan yang
didapat dari tempat eyang subur tapi kesusahan. Anehnya, ada juga orang
yang mengaku mendapat kebahagiaan dari tempat eyang subur. Berarti kalau
begitu tidak ada yang salah kan? yang menyebabkan adanya dua pihak ini
adalah adanya perbedaan persepsi kebahagiaan menurut mereka. Sehingga
kebahagiaan versi murid yang satu dengan murid yang lain berbeda-beda.
Kalau begitu, kebahagiaan anda haruslah
anda buat sendiri, haruslah anda ciptakan sendiri. Bukan tergantung
kepada orang lain. Ada Dua cara mudah untuk menciptakan kebahagiaan yang
saya sarankan bagi anda yang membaca blog ini :
1. Tentukan Definisi Bahagia,
langkah pertama yang harus anda lakukan adalah membuat sendiri apa itu
bahagia menurut anda, bukan menurut orang lain, bukan menurut orang tua
anda, bukan menurut motivator, tetapi menurut anda sendiri.
2. Katakan Setiap hari,
setelah anda membuat definisi bahagia maka ulangilah definisi itu setiap
hari melalui ucapan, anda bisa ucapkan minimal dua kali sehari yaitu
sebelum tidur dan bangun tidur. Mengapa perlu diucapkan? Karena dengan
mengucapkan definisi bahagia tersebut, otomatis anda sedang memasukkan
program ke dalam pikiran bawah sadar anda sehingga membuat hidup anda
perlahan mulai mengarah ke definisi bahagia itu.
Dan setelah seminggu berlalu, bapak yang saya ceritakan diatas mengirimkan sms kepada saya yang isinya :
“Mr.O, terima kasih banyak
telah mengubah hidup saya dan keluarga, sekarang saya benar-benar
menemukan kebahagiaan yang saya ciptakan sendiri bersama keluarga,
setiap hari kami bersyukur kepada Tuhan atas kebahagiaan ini..“Mr.O,..terima kasih sekali lagi”
Yang perlu diubah dalam pikiran anda,
adalah persepsi untuk mengejar bahagia, sebab semakin dikejar maka
bahagia akan makin jauh. Jika begitu, maka mulailah untuk menciptakan
kebahagiaan anda sendiri, sehingga kebahagiaan pasti menyelimuti diri
anda.Sumber by firmanpratama
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Referensi
Riau
Kepulauan Riau
Sumatera Barat
Sumatera Utara
Support by
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment